October 3, 2014

Dulu Surat, Sekarang Email

dari google
Dulu mau kirim surat harus siapin bulpoin, kertas, amplop, dan materai. Tidak berhenti sampai disitu, kita harus mencari kendaraan untuk sampai ke kantor pos. Sesampainya di kantor pos kita harus antri, kita datang di jam sibuk. 

Setelah antri cukup lama, kemudian kita sampai di resepsionis, saling bertatap muka, kalo cewe biasanya cantik dan enak dipandang. Saya suka bagian ini. 

Lagi-lagi surat belum langsung terkirim, kita harus berbincang-bincang sebentar untuk sekedar menginformasikan kemana surat ini akan dikirim atau bahkan mengisi blanko kosong. Kalo kita iseng mungkin kita bisa tanyakan alamat petugas resepsionos tersebut. sambil menyelam minum air, sambil kirim surat janjian sama resepsionis. 

Urusan kita masih belum selesai sampai disitu. Kita harus menunggu surat itu sampai di alamat yg kita tuju. Ketika lokasi yg kita tuju jauh, tentu butuh waktu lebih dari 3 hari. Setelahnya baru menunggu balasan dari surat tersebut, itupun tak langsung sang pembalas surat juga butuh waktu yg sama, proses yg sama seperti yg kita lalui.

Kita mengenal internet,

Menulis surat hanya membutuhkan komputer, ketik pesan yg akan disampaikan, pastikan benar. Tak perlu ganti kertas ketika salah tulis. Tekan 'backspace' atau 'delete' pada tombol keyboard. Setelah dipastikan benar, tulis alamat email yg dituju. Eits... kamu juga bisa menyisipkan dokumen atau foto, musik atau video, terserah. 

Tak perlu repot mencari jaringan internet. Jaringan internet saat ini seperti pohon, ada banyak sekali. ah tidak... jauh lebih banyak daripada pohon yg tumbuh di muka bumi ini malah. 

Atau jika kamu berada di perkantoran, numpang saja. Pastikan koneksinya lancar. 

Tekan tombol 'send' pada layar dengan menggunakan mouse, tunggu konfirmasi bahwa pesan mu sudah terkirim. 5menit kemudian mungkin pesan mu akan dibalas.

Dicerita yang lain,

Dulu saya punya pacar, sekarang tidak.