Malam ini kayak
sebelumnya, harus ngerjain tugas. Ada tuntuan 10 lembar yg harus dipenuhi. Saya
sudah baca buku tebal itu berulang – ulang, saya sudah tau dan paham tantang
materi yg akan saya tulis, tapi saya gak tau harus mulai dari mana.
Makalah yg saya buat
adalah, tentang bagaimana Teori Normatif Media Massa itu bisa di pakai di era
saat ini. Untuk informasi saja, teori ini muncul karena ada pihak – pihak yg
mencoba manfaatkan media, seperti pemerintah, pihak – pihak yg mempunyai
kepentingan tertentu, dan juga para pelaku industri media. Teori ini berpihak
kepada publik, bahwa publik harus menerima informasi yg sebenar – benarnya atas
apa yg terjadi. Tanpa ada sedikit pengurangan atau penambahan terhadap
informasi tersebut.
Tuh kan...saya
sebenarnya tau apa yg akan saya tulis.
Saya bingung.
Tiba – tiba saya
melamun.
Beberapa waktu yg lalu
saya dekat dengan seseorang, cewe tentunya. Saya rasa komunikasi yg kami
lakukan cukup sering. Hampir setiap waktu kita berkomunikasi melalui pesan
singkat, sekedar menanyakan kabar atau membicarakan hal – hal kecil yg menarik.
Bahkan untuk sebuah
cerita lucu lewat pesan singkat, saya bisa ketawa terbahak – bahak dibuatnya.
Dia adalah pribadi yang menyenangkan. Sesekali kita bertemu, berbincang tentang
hal – hal yg tidak sempat kita bicarakan di telepon atau bahkan pesan singkat.
Melihatnya tertawa kecil kemudian bercerita, adalah bagian yang paling saya
suka. Senyumnya manis, seperti gulali tanpa aspartam*. Senyumannya
tulus.
Sama seperti nasib cewe - cewe sebelumnya, semuanya berlalu. Datang dan pergi begitu saja. Angin semilir, sejuknya sementara.
Bukannya saya pilih –
pilih, saya realistis kok. Saya gak se-ganteng Adipati Dolken atau malah se-unyu
artis – artis korea. Setidaknya gak terlalu buruk lah. Cukup manis, dan gak
bakal malu – maluin kalo cuma sekedar dibawa di pesta kawinan. Hahahaha!
Saya cuma gak tau harus gimana. Kelamaan sendiri, sering terjebak friend zone.
Lamunan saya pecah.
Kembali ke tugas yg
sedang saya kerjakan. Saya baca ulang buku materi yg cukup tebal dari dosen. Saya
baca lagi, baca lagi. Blank!
Ya sudah saya tidur.
zzzzzZZZZZzzzzzZZZZzzzz!
*aspartam manisnya 200kali kemanisan gula biasa
No comments:
Post a Comment