July 18, 2015

Selamat Idul Fitri

Sampai pada hal, kita akan mencintai atau menyukai sesuatu yang kita benci.

Sewaktu saya kecil, saya adalah orang yang suka pilih-pilih. Untuk makanan saya engga suka soto, lontong, bubur, rawon, sayur-mayur, dan untuk buah saya tidak bisa makan duren karna baunya saja bikin mual. Hanya satu buah yang saya suka, buah pir. Ini bukan pir pegas, tapi ini buah.

Bahkan ortu mungkin sedikit kerepotan untuk menuruti anaknya yang ganteng ini. Dibeliin itu engga mau, dibeliin ini engga mau. Serba repot. Alhasil badan saya pun kurus kering kerontang waktu kecil. Ya.. karna saya pilih-pilih apa yang saya makan.

***
Takbir berkumandang diseluruh penjuru kampung, suaranya menggema. Terbangun suasana nan sakral. Saling sahut menyahut, sesuatu yang kadang jika kita dengarkan secara mendalam mungkin kita bisa merinding dibuatnya.

Alhamdulillah hari yang fitri telah datang untuk yang kesekian kalinya. Bersyukur masih diberikan kesempatan yang sama bertemu bulan yang suci, kemudian ditutup dengan kemenangan yang indah.

Semua orang berduyun-duyun memberi maaf satu sama lain. Saling bertukar pelukan untuk pelepas haru mengenang kesalahan masa lampau. Berlomba-lomba memberi maaf satu sama lain. Walaupun saling memaafkan bukan hanya dilakukan di momen-momen seperti ini, tapi rasanya jika kita melakukannya saat momen lebaran semuanya terasa berbeda. Ya.. kalian pasti merasakan itu.

Mungkin ada orang yg awalnya malu-malu bertukar maaf dan mengakui kesalahan masa lampu. Ada yang bersembunyi ketika secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang mungkin kita permah melakukan kesalahan di waktu dulu. Ada yang pura-pura tidak tahu ketika berbuat salah terhadap orang tertentu. Ada yang merasa tidak pernah melakukan salah padahal ada yang merasa tersakiti.

Tak ada gengsi yang tertahan, tak ada malu yang tersirat diwajahnya. Hanya ikhlas yang mereka tahu. Bertukar senyuman pun bukan hal yang perlu ditutup-tutupi.

Momen lebaran adalah momentum, tak perlu pilih-pilih untuk memberi maaf, tak perlu harus siapa yang tua, siapa yang muda. Bahkan yang ada adalah saling berlomba-lomba memberi maaf. Hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Indahnya bersilaturahmi.

***
Waktu berlalu dan sekarang saya berusia 23th,

Pada akhirnya saya tumbuh dan mencintai hal yang saya benci. Dalam seminggu saya bisa makan soto sampai 3kali. Saya mulai mencari dimana tempat makan bubur ayam yang paling enak di daerah Sidoarjo, jika mau mungkin saya bisa kasi referensi. Jangan tanya soal sayur-mayur, saya suka sekali sayur sop dengan potongan wortel yang gede-gede.

Atau soal tempat makan rawon yang enak, saya kemarin makan di daerah Pasar Betro Sedati, itu juga enak. Kalo saya makan sate, lontong adalah pasangan yang serasi. Bahkan soal duren yang dicampur dengan segelas es degan yang segar, kapan lalu malah saya pernah ikutan pesta duren. Menyenangkan.

Pada akhirnya saya pun mencintai dan menyukai hal yang awalnya saya benci. Memaafkan sesuatu yang awalnya menyakitkan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H
Taqabbalallahu minna wa minkum
Mohon Maaf Lahir dan Batin,
Semoga kita tergolong orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Amin :) 

- Angger Siswanto

No comments:

Post a Comment