Sampai pada hal, kita akan mencintai atau menyukai sesuatu
yang kita benci.
Sewaktu saya kecil, saya adalah orang yang suka pilih-pilih.
Untuk makanan saya engga suka soto, lontong, bubur, rawon, sayur-mayur, dan
untuk buah saya tidak bisa makan duren karna baunya saja bikin mual. Hanya satu
buah yang saya suka, buah pir. Ini bukan pir pegas, tapi ini buah.
Bahkan ortu mungkin sedikit kerepotan untuk menuruti anaknya
yang ganteng ini. Dibeliin itu engga mau, dibeliin ini engga mau. Serba repot.
Alhasil badan saya pun kurus kering kerontang waktu kecil. Ya.. karna saya
pilih-pilih apa yang saya makan.
***
Takbir berkumandang diseluruh penjuru kampung, suaranya
menggema. Terbangun suasana nan sakral. Saling sahut menyahut, sesuatu yang
kadang jika kita dengarkan secara mendalam mungkin kita bisa merinding
dibuatnya.
Alhamdulillah hari yang fitri telah datang untuk yang
kesekian kalinya. Bersyukur masih diberikan kesempatan yang sama bertemu bulan
yang suci, kemudian ditutup dengan kemenangan yang indah.
Semua orang berduyun-duyun memberi maaf satu sama lain. Saling
bertukar pelukan untuk pelepas haru mengenang kesalahan masa lampau. Berlomba-lomba
memberi maaf satu sama lain. Walaupun saling memaafkan bukan hanya dilakukan di
momen-momen seperti ini, tapi rasanya jika kita melakukannya saat momen lebaran
semuanya terasa berbeda. Ya.. kalian pasti merasakan itu.
Mungkin ada orang yg awalnya malu-malu bertukar maaf dan
mengakui kesalahan masa lampu. Ada yang bersembunyi ketika secara tidak sengaja
bertemu dengan seseorang yang mungkin kita permah melakukan kesalahan di waktu dulu.
Ada yang pura-pura tidak tahu ketika berbuat salah terhadap orang tertentu. Ada
yang merasa tidak pernah melakukan salah padahal ada yang merasa tersakiti.
Tak ada gengsi yang tertahan, tak ada malu yang tersirat
diwajahnya. Hanya ikhlas yang mereka tahu. Bertukar senyuman pun bukan hal yang
perlu ditutup-tutupi.
Momen lebaran adalah momentum, tak perlu pilih-pilih untuk
memberi maaf, tak perlu harus siapa yang tua, siapa yang muda. Bahkan yang ada
adalah saling berlomba-lomba memberi maaf. Hal yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Indahnya bersilaturahmi.
***
Waktu berlalu dan sekarang saya berusia 23th,
Pada akhirnya saya tumbuh dan mencintai hal yang saya benci.
Dalam seminggu saya bisa makan soto sampai 3kali. Saya mulai mencari dimana
tempat makan bubur ayam yang paling enak di daerah Sidoarjo, jika mau mungkin
saya bisa kasi referensi. Jangan tanya soal sayur-mayur, saya suka sekali sayur
sop dengan potongan wortel yang gede-gede.
Atau soal tempat
makan rawon yang enak, saya kemarin makan di daerah Pasar Betro Sedati, itu
juga enak. Kalo saya makan sate, lontong adalah pasangan yang serasi. Bahkan soal
duren yang dicampur dengan segelas es degan yang segar, kapan lalu malah saya
pernah ikutan pesta duren. Menyenangkan.
Pada akhirnya saya pun mencintai dan menyukai hal yang
awalnya saya benci. Memaafkan sesuatu yang awalnya menyakitkan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H
Taqabbalallahu minna wa minkum
Mohon Maaf Lahir dan Batin,
Semoga kita tergolong orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Amin :)
- Angger Siswanto
No comments:
Post a Comment