April 13, 2013

Mbak Nur, Pustakawati yang awalnya Coba - Coba.

Mbak Nur, itu sapa’an akrabnya. Beliau adalah salah satu petugas perpustakaan Universitas Muhmmadiyah. Pemilik nama lengkap Nur Hayati ini, lahir di Surabaya tepat pada tanggal 2 Desember 1979. Wanita paruh baya ini sudah mengabdi sejak 9 tahun silam di perpustakaan UMSIDA tercinta.

Mbak Nur dibesarkan di keluarga yang bersahaja. Tumbuh dan besar di Surabaya, tepatnya di daerah Gubeng Kertajaya. Bungsu dari lima bersaudara juga sangat hobi traveling alias jalan – jalan. Tak pernah ada patokan khusus untuk tujuan wisatanya, intinya jalan – jalan dan menghabiskan masa rehat ketika hari libur.

Mengambil Diploma jurusan Perpustakaan, membawa karirnya di bidang pinjam – meminjam buku. Usut punya usut, progam didik (prodi) yang ia ambil ini adalah bukanlah keingan pribadinya, tapi merupakan saran teman kakaknya. Lulus dari pendidikannya di UNAIR pada tahun 2001, Mbak Nur mengambil pekerjaan lepas atau freelance di rental buku. Banyak pengalaman dalam bidang perpustakaan membuatnya memilih jenjang karir yang pasti. Kemudian pada tahun 2004 beliau masuk di UMSIDA sebagai staf perpustakaan.

Selain aktifitasnya sebagai pustakawan, saat ini beliau juga mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Masuk di jurusan Informasi dan Perpustakaan di UNAIR untuk Strata satu. Merupakan bekal menunjang karirnya di bidang perpustakaan. Bekerja sambil belajar tentunya bukan alasan untuk menyurutkan semangatnya.

Karirnya terus melejit, saat ini si bungsi ini menjabat sebagai Kepala Pelayanan Teknis di Perpustakaan UMSIDA. Segala bentuk teknis seperti, pembelian buku, penyimpanan arsip sampai perawatan aset menjadi tanggung jawabnya. Bukan hal yang mudah tentunya, “tetap bekerja dengan passion itu kuncinya”, begitu tuturnya. Kebosanan dalam bekerja ia siasati dengan membaca buku sambil mendengarkan musik.

Selama sembilan tahun lebih ini, tentunya banyak suka dan duka ketika menjaga perpustakaan UMSIDA. Kendala seperti pengadaan buku yang kurang maksimal, permasalahan mahasiswa yang bandel ketika mengembalikan buku, dan masih banyak lagi masalah teknis lainnya. Selain masalah – masalah tersebut, tentunya masih lebih banyak lagi hal – hal menyenangkan yang membuatnya masih bertahan sampai saat ini. Mahasiswa yang ramah, persaudaraan yang erat diantara staf, dan tentunya di kala aktifitasnya ia masih bisa menjalani hobinya, yaitu membaca.

Dengan motto “belajar itu berposes, dan jangan berhenti sampai kapanpun”, wanita berkacamata ini yakin bisa membawa perpustakaan UMSIDA jauh lebih maju. Dengan progam – progam menarik seperti pengadaan buku – buku baru setiap bulannya, bahkan kita bisa request buku yang akan kita baca pada petugas. Dengan adanya progam tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat baca mahasiswa UMSIDA.

No comments:

Post a Comment